1. Sebagai ujian keimanan
Musibah atau bencana merupakan salah satu ujian keimanan, Allah menguji hambanya. Kita harus menerima semua ketentuan dari Allah ta’ala dengan ikhlas dan penuh kesabaran karena bisa jadi musibah yang kita dapatkan menjadi penghalang terjadinya musibah yang lebih besar lagi. Sabar menjadi cara menghadapi musibah dalam islam yang harus diterapkan. Musibah juga mengajarkan kepada kita untuk menguatkan keimanan karena milik Allah lah segala yang ada di bumi dan langit, manusia hanya mampu berupaya tetapi Allah yang telah mentakdirkannya. Melalui musibah dapat menjadi washilah meningkatnya keimanan. Sikap ini lah yang wajib dimiliki saat seseorang menghadapi musibah.
2. Sebagai penggugur dosa
Musibah yang terjadi dapat menjadi sarana penggugur dosa asal bisa diterima dengan ikhlas, sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu senidi, dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahnmu. (QS Asy Syura:30). Memperbanyak doa dan dzikir bagi orang yang tertimpa musibah merupakan cara menghadapi musibah dalam islam. Orang yang mau berdoa dan berdzikir lebih mulia disisi Allah tentu ini akan menjadikan penggugur bagi dosa-dosa kita, dari pada orang yang tidak mau atau malas berdoa dan berdzikir. Rasulullah SAW menuntunkan doa bagi orang yang tertimpa musibah, ‘’allahumma ajurnii fii mushiibatii wa-akhlif lii khairan minhaa.’’ (Ya Allah, berilah pahala dalam musibahku ini, dan berilah ganti bagiku yang lebih baik daripadanya). (HR. Muslim)
3. Sarana Muhasabah
Ketika tertimpa musibah hendaknya memperbanyak istighfar dan berdoa, bukan justru mengeluh atau berputus asa. Mengeluh tidak akan menyelesaikan musibah apapun bahkan akan menambah beban secara psikologis. ‘’Tiada suatu bencanapun yang menimpa dibumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (lauhul mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri’’. (QS. Al Hadid [57] : 22-23
4. Ladang beramal sholeh
Musibah salah satu sarana untuk beramal sholeh, bagi yang mendapat musibah dengan menerima secara ikhlas. Sedangkan bagi yang Allah beri nikmat keselamatan dengan cara membantu orang yang sedang mengalami kesusahan.
Dengan berbuat baik akan menjadikan dirinya semakin dekat kepada Allah SWT. Tentu dengan melakukan semua yang menjadi pelajaran bagi kita tidak akan terlaksana jika kita tidak berupaya untuk melaksanakannya, maka dari itu kita juga harus berikhtiar untuk dapat memetik semua hikmah dan pelajaran yang terserat dalam musibah antaranya dengan cara kita berikhtiar. Selain itu, berusaha menghetahui hikmah dibalik musibah serta beriman dan lapang dada pada ketentuan Allah akan memberikan rasa ringan dalam mengahadapi musibah.
0 Komentar