BE A SPECIAL YOUNG MAN

Menjadi sosok yang istimewa tentu bukanlah bisa didapat begitu saja. Butuh usaha dan perjuangan untuk bisa perolehnya.Sebagaimana Ismail muda yang merelakan lehernya untuk disembelih, maka demikianlah gambaran sebenar-benarnya takwa yang melahirkan sosok istimewa.

”Apakah harus disembelih dulu baru disebut takwa?”
 ~ Bukan begitu juga maksudnya, Guys. Esensi dari kisah keluarga Nabi Ibrahim as. yang harus kita pahami dan amalkan dalam konteks saat ini. Yakni iman dan takwa yang totalitas kepada Allah SWT. Sehingga apapun yang diperintahkan Allah SWT., semua dilaksanakan. Betul-betul mendengar dan taat. Inilah esensinya yang mesti kita aplikasikan dalam kehidupan. Begitu!
   Jadi, iman dan takwa itulah kata kuncinya. Bagaimana cara mendapatkannya? Mari kita bedah bersama!

 *Pertama* , kita harus mengerti bahwa iman dan takwa ini harus dicari. Tidak bisa jika hanya sekadar faktor keturunan. Sebab iman dan takwa adalah rasa serta amal yang muncul karena adanya pemahaman. Maka, pastikan bahwa pemahaman yang kita miliki adalah pemahaman yang benar. Pemahaman yang bersumber pada sesuatu yang terjamin kebenarannya yakni Al Qur’an dan As Sunnah.
   Oleh karena itu menjadi penting mengkaji sumber pemahaman tersebut. Karenanya wajib bagi setiap muslim untuk mengkaji Islam secara menyeluruh. Dengan langkah awal ini, maka dipastikan iman dan takwa akan didapatkan dan kokoh bersemayam di dalam jiwa.
 *Kedua* , tidak cukup jika hanya berjuang untuk mendapatkan iman dan takwa. Hal penting lainnya adalah bagaimana agar kunci ini tetap ada dalam genggaman. Ya, kita harus berjuang agar tetap istikomah dalam keimanan dan ketakwaan hingga peroleh gelar husnul khatimah di akhir cerita kehidupan.
Caranya adalah dengan senantiasa bergaul dengan orang-orang yang saleh. Senantiasa bersama dengan para pemburu kebaikan. Selalu duduk bersama orang-orang yang berilmu. Ingat, jangan sekali-kali menyendiri. Karena godaan setan itu tidak akan pernah berhenti. Baik dari golongan jin ataupun manusia, bisikan untuk berbuat kemaksiatan itu selalu tajam mengintai. Sedikit saja kita lengah, maka mereka siap menerkam. Waspadalah!
    _Wahai pemuda, jangan sampai lunglai dengan kesenangan dunia yang menipu._ Fokuskan pandangan pada tujuanmu diciptakan. Jadilah pemuda yang istimewa dengan iman dan takwa sebagaimana Nabi Ismai as. Sebab sungguh indah yang telah Allah SWT janjikan bagi para pemuda yang beriman lagi bertakwa. Maka ambil keistimewaan tersebut, jangan sia-siakan!

    Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu pemimpin yang adil; Pemuda yang senatiasa beribadah kepada Allah semasa hidupnya; Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan Masjid; Dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah; Seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan cantik dan berkedudukan untuk berzina tetapi dia berkata, ”Aku takut kepada Allah!”; Seseorang yang memberi sedekah tetapi dia merahasiakannya seolah-olah tangan kanannya tidak mengetahui apa yang diberikan tangan kirinya; dan seseorang yang mengingat Allah di waktu sunyi sehingga bercucuran air matanya. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
       Problema yang dihadapi pemuda masa kini juga amat begitu kompleks. Pemuda yang kita maksud dalam hal ini adalah para generasi muda. Termasuk di dalamnya pemuda-pemudi yang saat ini tengah tumbuh untuk menjadi beragam sosok yang dicita-citakan. 
       Berbagai pengaruh perkembangan zaman telah mampu mengubah sudut pandang dan pola pikir para pemuda. Perkembangan zaman oleh para anak muda mampu diadaptasi, namun terkadang belum mampu diseleksi mana yang menginspirasi. Baru sebatas apresiasi dan belum banyak berkontribusi.
      Beragam tipe pemuda masa kini hadir dan tumbuh bersama perubahan dan perkembangan zaman. Dibawah ini ada beberapa tipe pemuda masa kini. seperti apa sajakah tipe pemuda masa kini? 
 *1.Pemuda yang menonton saja.* 
      Mereka ada, tapi mereka belum ‘nyata’. mereka mampu melihat apa-apa yang ada disekelilingnya. Beragam fenomena bisa dilihat dan dirasakannya. 
    Walau seperti apapun fenomena yang terjadi, mereka hanya menonton saja. pemuda yang menonton saja lebih banyak diam. Hanya sebagai penonton, belum mampu mencerna dengan baik apa yang ditontonnya itu. 
  *2.Pemuda yang membebani lingkungan.* 
    Mereka hadir, mereka tampak, tapi mereka hanya hadir untuk membebani. Keberadaan mereka hanya akan menambah beban yang sudah ada. Beban lama belum berkurang tapi mereka sudah menambah berat beban yang harus dipikul. Tak masalah jika mereka ikut memikul, namun yang ada mereka hanya pemberi tambahan beban karena mereka belum cukup kuat untuk ikut memikul beban yang ada. 
Sehingga kehadiran mereka seperti tidak diharapkan oleh lingkungannya. Lingkungannya menginginkan pemuda seperti ini lebih baik tidak ada sama sekali daripada hanya datang untuk membebani.Kehadiran pemuda seperti ini seperti tidak diharapkan.
    Sampah harus dibuang dan dibersihkan. Seperti apa cara untuk membersihkan keberadaan pemuda yang menjadi sampah yang membebani lingkungan? 
Tinggal dibuang ke tempat sampah… benarkah? Konfirmasi dulu pada pemuda tipe ini barangkali mereka bisa didaur ulang menjadi sosok yang lebih berdaya dan tepat guna.
  *3.Pemuda yang berpartisipasi.* 
   Mereka ada, mereka hadir, mereka tampak dan mereka pun nyata. Mereka ikut menonton fenomena yang ada tapi mereka bisa mencermati fenomena tersebut. mereka sudah bisa ikut merasakan dan dinikmati dengan sudut pandang yang lebih baik.Terkadang ide dan pemikiran-pemikiran baru keluar setelah mereka merasakan atmosfer fenomena yang terjadi di lingkungannya.
     Menjadi pemuda yang ideal yang dicita-citakan semua orang tidaklah gampang. Sama halnya seperti seorang pemimpin, pemuda ideal tidak dibangun tapi dilahirkan. Jiwa pemuda ideal itu sudah menjadi bawaannya. 

 *•* Pemuda istimewa itu seperti apa? Ini dia
1. pemuda yang mampu memenej diri dan organisasi. 
2. pemuda yang berpikiran positif. 
3. pemuda yang berkontribusi dan berpartisipasi dalam pembangunan.
4. pemuda yang siap menerima estafet kepemimpinan.

Posting Komentar

0 Komentar