OUTFIT MODERN VS OUTFIT SYAR'I

Sebagai negara yang mempunyai enam agama resmi, Indonesia juga memiliki beragam budaya, suku, bahasa, dan lain sebagainya. Tak dapat dipisahkan antara agama dan budaya bagi masyarakat Indonesia, seperti contohnya dalam berpakaian masyarakat Indonesia lebih condong memakai pakaian asal daerah mereka ketimbang pakaian ciri dari agama mereka. Hal ini terbukti apabila mereka menghadiri acara pernikahan atau cuma sekedar jalan-jalan saja misalnya, banyak dari mereka menggunakan pakai batik, sasirangan, bahkan pakaian khas Barat. Ini yang membuktikan bahwa pengaruh budaya dalam maupun luar negeri sangat perpengaruh dalam hal berpakaian. Namun tak sedikit juga bagi mereka yang beragama Islam justru menampakkan eksistensi mereka dengan menggunakan pakaian khas dari agama mereka seperti, gamis, sorban, peci, jilbab, bahkan cadar. Walau bagi masyarakat Indonesia, menggunakan pakaian khas agama hanya sebatas saat ada acara keagamaan saja, namun juga tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pakaian khas agama seperti Islam justru dipakai sebagai pakaian sehari-hari.

Terlepas daripada itu, apakah mereka yang memakai pakaian Muslim di setiap momen hanya sebagai trend semata atau memang menjalankan syariat agamanya? Cukup menarik untuk dibahas, terlebih di zaman modern ini semua yang ada dalam kehidupan terbawa arus modernisasi termasuk pakaian. Zaman dulu, masyarakat Indonesia yang duduk di bangku kuliah yang beragama Islam berpakaian biasa-biasa saja, hanya santri pondok pesantren saja yang berpakaian secara Islami. Dulunya busana Muslim koko kebanyakan hanya berwana putih, kini sudah terdapat dalam bervarian warna. Tetapi seiring perkembangan zaman busana Muslim menjadi pakaian sehari-hari, entah untuk ke Mesjid, sekedar jalan-jalan, bahkan untuk kuliah. Terlebih setelah fenomenalnya film Ayat-Ayat Cinta, banyak perempuan mulai menggunakan hijab syar’i bahkan cadar. Dari pemaparan ini bisa disebutkan bahwa berbusana Muslim bisa mengikuti zaman dan perkembangannya tanpa harus melepaskan hakikatnya sebagai bagian dari syariat agama. Malah dengan menggunakan busana Muslim, kita terlihat lebih elegan karena dipandang berpakaian berbeda dengan yang lain tanpa harus meninggalkan unsur-unsur modernnya. Seperti yang pernah diceritakan teman penulis, saat dikelas dia mengenakan rompi shalat, lantas dosennya memujinya dengan mengatakan bahwa dia terlihat modis. Selain itu juga, banyak teman-teman penulis yang menggunakan kemko (kemeja koko), rompi shalat, dan juga gamis saat kuliah, bagi mereka dengan menggunakan pakaian seperti itu sebagai sebuah kebanggaan menjadi seorang Muslim dan menunjukkan eksistensinya mereka di tengah zaman modern. Dapat dikatakan, untuk berpenampilan keren sebagai warga Indonesia yang mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam, bisa kita terapkan kalau ingin berpenampilan bagus dan sesuai perkembangan zaman dengan menggunakan busana Muslim. Karena sekarang banyak merk pakaian yang menawarkan jenis baju kemko (kemeja koko) untuk laki-laki dengan harga yang cukup terjangkau.

Akan tetapi tak sedikit juga bagi mereka yang masih awam akan ilmu agama mengatakan kepada mereka yang sering mengenakan busana Muslim dalam kesehariannya dituduh aneh-aneh dan sering dicurigai sebagai penganut Islam Liberal. Terkhusus hal ini sering dilontarkan kepada kaum Muslimah yang menggunakan cadar maupun niqab. Padahal ulama salaf dari kalangan 4 madzhab mengatakan bahwa mengenakan cadar atau niqab itu Sunnah (Mustahab) bahkan Wajib. Seperti yang dikatakan Imam Ahmad bin Hambal, “Setiap bagian tubuh wanita adalah aurat, termasuk pula kukunya.” dinukilkan dalam kitab Zaadul Masiir juz 6 halaman 31. Hal yang senada juga difatwakan oleh salah satu ulama kibar Arab Saudi, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, “Pendapat yang kuat dalam masalah ini (menggunakan cadar) adalah wajib hukumnya bagi wanita untuk menutup wajah mereka daripada lelaki ajnabi (bukan mahramnya).” tertera dalam kitab Fatawa Nurun ‘Alad Darb.

    Terlepas dari *pro* dan *kontra* tentang busana Muslim yang digunakan dalam sehari-hari, ada baiknya dalam hal ini kita bersikap saling menghargai pendapat orang lain ,terutama bagi mereka yang mengenakan pakaian khas agamanya. Selain itu, apakah berbusana Muslim saat ini hanya sebuah trend atau memang menjalankan syariat agama dapat kita padukan antara kedua ini bahwa dengan adanya trend menggunakan busana Muslim membuat agama Islam dipandang sebagai agama yang relevan, mampu mengikuti perkembangan zaman dan bersaing dengan budaya yang ada tanpa harus menghilangkan nilai-nilai yang ada di dalam agama sebagai bentuk sebuah syariat. Nilai kerapian dan keindahan juga ada dalamnya, sebagai bentuk pengamalan hadits yang berbunyi, “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan seberat biji debu. Ada seorang yang bertanya, ‘Sesungguhnya setiap orang yang suka (memakai) baju yang indah, dan alas kaki yang bagus, (apakah ini termasuk kesombongan?’. Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.” (H.R. Muslim).
     Sebagai mukmin Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Sebagai penerus bangsa hendaknya tetap menjujung tinggi budaya. Karena Indonesia sendiri kaya akan budayanya. Meniru boleh, hanya saja ambil sisi positif dan jauhi sisi negatifnya. Tetap lestarikan kearifan lokal nusantara yang luar biasa. Ingat !!! *wanita cantik itu adalah wanita yang mampu menjaga dan menjujung tinggi attitude, terlihat menarik itu bonus.* Apapun itu, seorang wanita memiliki pesona tersendiri yang bahkan tidak disadari. Tetap percaya diri dan selalu bersyukur pada apa yang dimiliki. Berusaha untuk selalu ikhlas dalam segala hal yang telah diberikan pada kita.

Posting Komentar

0 Komentar